SUMBER : RAKYAT SULTRA
A. Analisis kesalahan penulisan pada berita “Kapolda dan Bawaslu Monitor Langsung Pencoblosan” pada media massa “Rakyat Sultra”.
Pada paragraf pertama baris ketiga :
Pada artikel berita tersebut tertulis DR Muhammad Msi, dalam buku pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) penulisan nama yang benar yaitu DR. Muhammad M.Si.
Pada paragraf kedua baris ketiga :
Pada berita tersebut tertulis di lapan-gan, dalam buku pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pemenggalan kata yang benar yaitu di lapa-ngan.
Pada paragraf keempat baris kelima :
Pada berita tersebut tertulis men-yangkut, dalam buku Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pemenggalan kata yang benar yaitu Me-nyangkut.
Pada paragraf kelima baris ketiga :
Pada berita tersebut tertulis tanggujawab, penulisan yang benar yaitu tanggungjawab.
Pada paragraf keenam baris ketiga :
Pada berita tersebut tertulis “Karena di provinsi belum terbentuk, kita yang turun memberi penguatan,” ujar Muham-mad, kalimat tersebut banyak terdapat kesalahan penulisan yaitu penggunaan tanda petik penutup tidak tepat , dan pemakaian pemenggalan kata tidak tepat. Karena dalam buku pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pemenggalan kata tidak bisa digunakan pada nama orang. Penulisan yang benar yaitu “Karena di provinsi belum terbentuk, kita yang turun memberi penguatan” ujar Muhammad.
Pada paragraf ketujuh baris keempat :
Pada berita tersebut tertulis Letkol Inf Joko Sulistiyono, dalam buku Ejaan Yang DIsempurnakan (EYD) penulisan singkatan nama gelar yang benar yaitu Letkol Inf. Sulistiyono.
Pada paragraf ketujuh baris kelima :
Pada berita tersebut tertulis Kol Inf, Safrar Fadillah, dalam buku Ejaan Yang DIsempurnakan (EYD) penulisan dingkatan nama gelar yang benar yaitu Kol. Inf. Safrar Fadillah.
Pada paragraf ketujuh baris ketujuh :
Pada berita tersebut tertulis Pilnup di lapangan sepakbola Manopa, penulisan yang benar yaitu Pilgub di lapangan sepak bola Manopa.
Pada paragraf kedelapan baris pertama :
Pada berita tersebut tertulis Ditempat, penulisan yang benar yaitu Di tempat
.
Pada paragraf kesembilan baris kedua :
Pada berita tersebut tertulis romongan, pada kata tersebut terdapat pengurangan huruf yaitu huruf b, penulisan yang benar yaitu rombongan.
Pada sembilan baris keempat :
Pada berita tersebut tertulis konvoi monitoring dijalan-jalan, penulisna yang benar yaitu konvoi monitoring di jalan-jalan, dalam buku Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) penulisan ungkapan asing harus menggunakan huruf miring.
Pada paragraf kesepuluh baris keempat :
Pada berita tersebut tertulis Ngadi-no, pemakaian pemenggalan kata tidak tepat. Karena dalam buku pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pemenggalan kata tidak bisa digunakan pada nama orang. Penulisan yang benar yaitu Ngadino
Pada paragraf ke-12 baris kelima :
Pada berita tersebut tertulis “saya sampaikan jangan sampai terlena terutama pengamanan lanjutan. Bukan ada indikasi, tapi kasiapan aparat memang mutlak,” Ujar Ngadino. kalimat tersebut banyak terdapat kesalahan penulisan yaitu penggunaan tanda petik penutup tidak tepat . penggunaan tanda petik yaitu “saya sampaikan jangan sampai terlena terutama pengamanan lanjutan. Bukan ada indikasi, tapi kasiapan aparat memang mutlak” Ujar Nadino.
Pada paragraf ke-13 baris kelima :
Pada berita tersebut tertulis pasca tahapan pencoblosan lah, lanjut ngadi-no wajib menjadi momen yang wajib diantisipasi. Penulisan yang benar yaitu pasca tahapan pencoblosanlah, lanjut ngadino wajib menjadi momen yang wajib diantisipasi.
Pada paragraf ke-15 baris kedua :
Pada berita tersebut tertulis backup, penulisan yang benar menurut buku pedoman Ejaan Yang DIsempurnakan (EYD) yaitu backup, karena dalam buku pedoman EYD ungkapan asing harus di tulis miring.
KELULUSAN SMA/SEDERAJAT
SE-SULTRA 98,3 PERSEN
Kendari- Tingkat kelulusan 98,3 persen tersebut mengalami penurunan dibanding tahun ajaran 2012 yang mencapai 99,97 persen. Hal tersebut dipaparkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra H. Damsid.
Damsid mengakui, penundaan jadwal UN April lalu menjadi salah satu bagian dari penurunan tingkat kelulusan tersebut. Bukan hanya pada pengaruh psikologi siswa, tetapi juga kualitas Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) yang memang sangat rendah. Misalnya, kertas tipis dan beberapa kejadian terdapat siswa yang melakukan pengisian lewat LJUN yang di foto kopi.
Kadis menyebut tingkat kelulusan tersebut belum paten. Sejumlah 524 siswa yang terdaftar sebagai peserta UN 2013 dan dinyatakan belum terdata sebagai siswa lulus, masih akan ditelusuri dengan keberadaan LJUN-nya jika sungguh-sungguh mengikuti ujian.
“jadi, 524 siswa yang terdaftar sebagai peserta UN belum bisa kita nyatakan tidak lulus, karena akumulasi dari 524 siswa itu belum diketahui apakah dia tidak ikut ujian atau LJUN-nya yang bermasalah, misalnya tidak terbaca karena kualitas LJUN yang memang rendah” ujar Damsid.
Karena itu, Dikbud akan langsung mengoordinasikan dengan Perguruan Tinggi dalam hal ini Unhalu yang dipercaya mealakukan pemindaian LJUN. Jika memang terdapat LJUN yang tidak terbaca atau persoalan lain, maka segera ditindaklanjuti Dikbud untuk pemeriksaan ulang.
“jadi, sebenarnya tingkat kelulusan 98,3 persen itu belum final. Dalam waktu tiga sampai empat hari ini kita akan informasikan lagi” ujar Jabaruddin.
Kondisi itu, baru tahun ini terjadi karena kondisi penundaan waktu UN termasuk kualitas LJUN yang tidak memadai. “kebijakan tersebut berlaku nasional (se-Indonesia)” ujar Damsid.
Sementara mengenai jumlah siswa yang dinyatakan belum tercatat sebagai siswa lulus, paling banyak di Kota Bau-Bau sebanyak 158 siswa, lalu Buton 110 siswa, Wakatobi 79 siswa dan Kota Kendari 52 siswa. Dikbud juga mencatat, daerah yang seluruh siswanya lulus 100 persen khusus jurusan IPA yang berada di Konsel, Konut, dan Butur. Sementara jurusan IPS tidak ada siswa sekolahnya lulus 100 persen.
Selain tingkat kelulusan rendah, Damsid juga menyebut hampir semua nilai rata-rata baik SMA, SMK, maupun MA, seluruhnya mengalami penurunan dibanding dengan Tahun 2012. Misalnya, Matematika untuk jurusan IPA, dari Tahun 2012 rata-rata 8,14, di Tahun 2013 rata-rata 6,44. Untuk bahasa Indonesia dari 7,43 menjadi 7,45, bahasa Inggris dari 7,8 menjadi 7,4, Fisika dari 8,09 menjadi 6,84, Kimia dari 8,12 menjadi 6,66, Biologi dari 7,89 menjadi 6,67.
Untuk jurusan IPS, bahasa Indonesia mengalami kenaikan dari tahun ajaran 2012 rata-rata 6,46 menjadi 6,94. Selebihnya mengalami penurunan, bahasa Inggris dari 7,39 menjadi 7,06, Matematika dari 7,87 menjadi 6,39, Ekonomi dari 6,89 menjadi 6,21, Sosiologi dari7,33 menjadi 6,52, Geografi dari 7,7 menjadi 6.8.
Sementara jurusan SMK, nyaris sama. Bahasa Indonesia dari 6,75 menjadi 6,77, bahasa Inggris dari 6,97 menjadi 6,25, Matematika dari 7,13 menjadi 6,11, dan mata pelajaran kompetensi dari 8,09 menjadi 7,79. Damsid menyampaikan, khusus IPA SMA/MA, yang masuk sepuluh besar siswa peraih nilai tertinggi berada di Kota Kendari, Bau-Bau, Konawe, dan Muna. Sementara jurusan IPS, berada di Butur dan Bau-Bau. Untuk SMK, berada di Konsel, Raha, dan Kendari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar